Tuesday, February 26, 2013

Online vs Offline


Buka Toko Online? Apa Toko Offline ya??


Bisnis Online sekarang sudah menjamur. Ditambah dengan banyaknya akses melalui gadget ataupun smartphone sangat memudahkan penjualan dan pemasaran bagi online seller (penjual toko online)
tapi kita masih belum bisa mungkir dari kenyataan bahwa keberadaan toko offline masih lebih mendapat kepercayaan dari konsumen, pasalnya toko online sekarang sudah banyak yang tidak jujur.

Toko Online saat ini harus mulai menyadari adanya kepuasan pelanggan yg lebih lebar daripada offline
  1. Memuaskan supplier
  2. Memuaskan konsumen dan pelanggan
  3. Memuaskan informasi unidentified, misal dari YM, BBM, Email, yg itu bisa saja pesaing kita

Jika pertumbuhan Toko Online adalah sesuai dengan filosofi bisnis era digital, seperti dalam materi seminat marketing di jakarta kemaren, bahwa dlam era digital posisi penjual dan pembeli bisa berganti/bertukar dalam waktu singkat bahkan satu jam. Misal saya beli baju ke Toko Online BCGm kemudian setelah saya pelajari ternyata di selah rumah saya juga menjua baju itu bahkan produsen dengan harga yang lebih murah, kemudian saya bisa ballik menawarkan ke  Toko BCG untuk menjadi supplier.

Dalam dunia onlilne copy paste ide mudah dilakukan, ketika zaman konvensional maka untuk membandingkan 50 toko busana muslim mungkin butuh waktu lama mengunjunginya, bisa berhari2, ternasuk membandingkan harga, namun di media online membandingkan 50 toko apalagi yang online bisa cukup beberapa jam, termasuk harga, stok, koleksi, dll

Dari dasar iitu untuk menjawab ibu
Imawati,

Rekanan tetap 1 tahun : kemitraan

Toko onlilne Ibu langsung saja menjadi rekanan tetap, minimal 1 tahun, katakan ada kalimat 1 tahun, kenapa? Karena suppliernya adalah tetangga dekat, sehingga ada kemudahan dan kepastian volume produksi, jika perusahaan tetangga ini ada gejala mau bangjkrut pun kita sudah antisipasi, beda dengan supllier yang jauh dari pengamatan kita, bisa saja tau2 tidak produksi, padahal kita masih menawarkan di toko online kita.

Proses Pengajuan
Hari Sabtu lalu saya dan istri juga Ibu saya menuju satu Pondok pesantren salaf yang santrri dan pengurusnya menghidupi dengan kerajinan2, kemudian ada kerjasama bahwa istri saya akan menjadi rekanan penjualan online, beberapa hal yang kami persiapkan :
  1. Kami menguji apakah produk yg akan kita ajak kerjasama adalah produk prospek, bisa memanfaatkan beberapa tool nya google untuk mengeceknya
  2. Kami melakukan pengamatan kepada toko online yang sudah ada, baik service, harga, cara pengiriman, dan garansi
  3. Jika nomor 1 dan 2 sudah kita kuasai maka barulah kita datangi produsen terebut, tetapi ketika kita datang tidak dalam keadaaan yang "nol" informasinya karena kita sudah mengantongi informasi pasar, dari langkah 1 dan 2
  4. Kerjasama harga khusus, diskon, harga ambilan, sistem pembayaran dll sebaiknya di bahas secara lisan dahulu, baiknya kita menjadi pendengar yang baik dahulu, agar tau kira-kira peluang kerjasama nya terbuka atau masih ragu2, juga dari sana kita tahu apakah produsen ini sedang terkendala volume produksi atau tidak misal ada kalimat : "wah kami melayani ekport saja kewalahan ini, bahan baku tersendat" . Itu misal kalimat yang menandakan ada beberapa hal yang awalnya kita positif  akan suksesnya usaha, tetapi ada kendala dalam bahan baku ternyata.
  5. Dalam kelanjutan diskusi dengan produsen di Ponpes salaf tersebut, kami bahasa banyak hal, semua masih lisan, tetepi kami saling mengisi. Saling mengisi ini karena kami sudah survey sebelumnya di online. Setelah ada lisan, maka kami tawarkan kerjasama, pada lain hari kami menyiakan surat pernyataan menjadi mitra, inti dari surat itu adalah kita tidak akan menyalahagunakan kepercayaan dalam kerjasama, dam kami berhak memposisikan sebagai  agen resmi/reseller produk2 tersebut di media online. Cukup surat nota kesepahaman ini saja, jika memang beberapa hal tidak perlu diatur secara rumit.
  6. Menjalin kerjasama dengan produsen kerajinan, fashion dll beda kerjasama dengan agen utama sebuah produk elektronik, modem dll, karena biasanya produk elektronik supplynya lebih bisa ditebak, setidaknya stabilitas kiriman ada standarnya, karena antara produsen dan agen berusaha saling menghidupi, habis di toko satu bisa nyari di toko lain, beda dengan kerajinan, bahkan toko online istri saya pernah tiba2 produsen tersangkut masalah keluaga, langsung ngambeg tidak produksi lagi, yang artinya stabilitas supply beda dengan produk2 profesional di elektronik dll
  7. Penguatan promosi online wajib dilakukan secara harian, saya mengatur bahwa utk Visimaster sendiri tidak melakukan penggunaan media, seperti FB, Twitter dll untuk mendukung penjualan dan menjaga pasar, kami hanya main safe+ minimalis, namun untuk usaha keluarga saya, semua kami lakukan, bahkan micro promotion ada SOPnya yang wajib dilakukan setiap pagi hari. Semua cara kami lakukan, bahkan SEO tingkat tinggi yang digunakan melebihi untuk Visimaster sendiri. Dan memang nama usaha jarang dipublish secara lokal, kami hanya terbuka dalam promosi untuk segmen yang kita tuju, untuk hemat waktu dan biaya promosi. Yah mungkin seperti kita rasakan dari produk lain yang segmented, misal kira jarang mendapakan promosi Mobil Mercedes Benz, tapi sering untuk movbil suzuki dll, kita jarang mendapatkan penawaran mobil truk dump, tetapi mungkin sering menerima brosur untuk mobil pickup. Artinya promosi maksimal tetapi segmen harus jelas, layaknya snipper sang penembak jitu, hemat peluru dan tenaga, tidak seperti Rambo yang buang2 peluru, biaya, waktu dan tenaga.
Ini dulu dari saya, sekedar sharing, belajar bersama-sama.

No comments:

Post a Comment